Laporan Tugas Akhir Penyuntingan Mekanis dan Substantif Naskah Novelet Tagar Luka

Tugas akhir ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menerapkan proses penyuntingan mekanis dan substantif terhadap naskah fiksi berjudul Tagar Luka. Naskah tersebut mengangkat tema perundungan siber (cyberbullying) dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja. Penyuntingan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kelayakan terbit naskah, baik dari segi kebahasaan maupun keterpaduan isi. Penulis, yang berperan sebagai penyunting, menerapkan tiga tahapan kerja penyuntingan, yaitu pra penyuntingan, penyuntingan, dan pasca penyuntingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Penyuntingan mekanis difokuskan pada perbaikan aspek ejaan, tanda baca, salah tik, serta penggunaan kata depan. Sementara itu, penyuntingan substantif mencakup penambahan, pengurangan, penataan ulang, hingga penulisan ulang bagian-bagian naskah yang tidak efektif secara struktur dan isi. Hasil penyuntingan menunjukkan bahwa naskah Tagar Luka pada versi awal mengandung berbagai kekeliruan kebahasaan dan kelemahan naratif, baik pada tingkat kata, frasa, kalimat, maupun . Melalui penerapan teori penyuntingan yang sistematis, naskah berhasil disempurnakan menjadi karya fiksi yang lebih komunikatif, logis, dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Temuan ini menegaskan pentingnya peran penyunting dalam meningkatkan kualitas naskah, sekaligus menunjukkan bahwa penyuntingan merupakan kegiatan ilmiah dan kreatif yang memiliki kontribusi signifikan dalam proses penerbitan.
Kata Kunci: penyuntingan naskah, cyberbullying, remaja, Tagar Luka.

This study aims to describe and apply mechanical and substantive editing processes to a fiction script titled Hashtag Luka. The manuscript raises the theme of cyberbullying and its impact on adolescent mental health. Editing is done as an effort to improve the feasibility of publishing the manuscript, both in terms of language and content cohesiveness. The author, who acts as an editor, applies three stages of editing work, namely pre-editing, editing, and post-editing. The method used in this research is literature study. Mechanical editing focused on improving aspects of spelling, punctuation, typos, and the use of prepositions. Meanwhile, substantive editing includes adding, subtracting, rearranging, and rewriting parts of the manuscript that are ineffective in structure and content. The results of the editing showed that the initial version of Tagar Luka contained various linguistic errors and narrative weaknesses, both at the word, phrase, sentence and discourse levels. Through the systematic application of editing theory, the manuscript was successfully refined into a work of fiction that is more communicative, logical, and in accordance with applicable linguistic rules. This finding confirms the importance of the editor's role in improving the quality of the manuscript, as well as showing that editing is a scientific and creative activity that has a significant contribution to the publishing process.
Keywords: manuscript editing, cyberbullying, teenagers, Hashtag Luka.