Pengembangan Aset Visual 2D dengan Gaya Flat Design pada “Gim Edukasi Mengajar”

This final project discusses the development of 2D visual assets in the educational game GIM Edukasi Mengajar using the design thinking approach. The background of the research lies in the challenge of adjusting visual preferences of teenage users, particularly in the context of selecting a flat design style for user interface and Non-Player Character (NPC) development. The main purpose of this study is to develop 2D visual assets that are well accepted by the target users, both in terms of simplicity and relevance to educational content. Theories related to visual preference, media in learning, and user experience are used as the basis of this research. The methodology follows design thinking stages, namely empathize, define, ideate, prototype, and test, with data collected through questionnaires and user feedback. The findings show that the developed game received a very positive response, with Likert scale scores in the “strongly agree” category, indicating that users found the interface and NPC visually appealing and effective in supporting learning. However, users also provided input related to technical bugs, audio adjustments, simplification of questions, and the need for visual guidance. In conclusion, the developed game has succeeded in achieving its educational goals, but further improvements are needed to modernize flat design elements to remain relevant to current visual trends.

Keywords: visual design, flat design, NPC, user interface, design thinking

Tugas akhir ini membahas pengembangan aset visual 2D pada gim edukasi GIM Edukasi Mengajar dengan menggunakan pendekatan design thinking. Latar belakang penelitian terletak pada tantangan dalam menyesuaikan preferensi visual remaja, khususnya dalam konteks pemilihan gaya flat design pada pengembangan antarmuka pengguna dan karakter Non-Player Character (NPC). Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan aset visual 2D yang dapat diterima oleh target pengguna, baik dari segi kesederhanaan maupun relevansi terhadap konten edukasi. Teori terkait preferensi visual, media pembelajaran, dan pengalaman pengguna menjadi dasar penelitian ini. Metode yang digunakan mengikuti tahapan design thinking, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test, dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan umpan balik pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gim yang dikembangkan memperoleh tanggapan yang sangat positif, dengan skor skala Likert berada pada kategori “sangat setuju”, menandakan bahwa antarmuka dan NPC dinilai menarik serta efektif dalam mendukung pembelajaran. Namun, pengguna juga memberikan masukan terkait bug teknis, penyesuaian audio, penyederhanaan pertanyaan, serta kebutuhan akan petunjuk visual. Kesimpulannya, gim edukasi ini telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, namun diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam memodernisasi elemen flat design agar tetap relevan dengan tren visual masa kini.

Kata Kunci: desain visual, flat design, NPC, antarmuka pengguna, design thinking