PENGARUH POLYGONAL MODELING TERHADAP AESTHETICS ENVIRONMENT DALAM FILM ANIMASI “BOO”

This study examines the influence of polygonal modeling techniques on aesthetics in the creation of environments for the animated film Boo. Polygonal modeling is a geometry representation method based on polygons that enables the creation of highly detailed digital environments.The identified issues include the fact that polygonal modeling techniques do not necessarily enhance aesthetics without proper skills and design concepts, the lack of awareness regarding the role of this technique in creating aesthetic value, and the arrangement of objects that may feel monotonous and unharmonious, making the environment appear dull.The scope of this study is limited to the use of polygonal modeling techniques in the process of creating 3D environments in animated films. This research employs a quantitative method through experiments and questionnaires to measure audience perception of the resulting visual quality. The findings are expected to provide insights into the importance of modeling techniques in supporting visual quality and serve as a reference for animators in creating harmonious and visually appealing environments.
Keywords: Polygonal modeling, aesthetics, realism, environment, animated film, visual quality, audience perception, 3D modeling, environment design, modeling techniques.

Penelitian ini membahas pengaruh teknik polygonal modeling terhadap aesthetics dalam pembuatan environment pada film animasi "Boo". Polygonal modeling adalah metode representasi geometri berbasis poligon yang memungkinkan penciptaan lingkungan digital dengan detail tinggi. Identifikasi masalah meliputi teknik polygonal modeling belum tentu meningkatkan estetika tanpa keterampilan dan konsep desain yang baik, kurangnya kesadaran akan peran teknik ini dalam menciptakan nilai estetika, dan susunan objek yang tidak harmonis dapat membuat environment terasa membosankan. Adapun batasan masalahnya Penelitian ini hanya membahas penggunaan teknik polygonal modeling dalam proses pembuatan environment 3D pada film animasi Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan eksperimen dan kuesioner untuk mengukur persepsi audiens terhadap kualitas visual yang dihasilkan. Hasilnya diharapkan memberikan wawasan tentang pentingnya teknik modeling dalam mendukung kualitas visual dan menjadi referensi bagi animator dalam menciptakan environment yang harmonis dan menarik. Adapun batasan masalahnya Penelitian ini hanya membahas penggunaan teknik polygonal modeling dalam proses pembuatan environment 3D pada film animasi.
Kata Kunci: Polygonal modeling, aesthetics, realism, environment, film animasi, kualitas visual, persepsi audiens, modeling 3D, desain environment, teknik modeling.