ARIZKA, RENA (2024) FOTOGRAFI ARSITEKTUR PADA GEREJA SANTA MARIA DE FATIMA. Diploma thesis, Politeknik Negeri Media Kreatif.
![FOTOGRAFI ARSITEKTUR PADA GEREJA SANTA MARIA DE FATIMA [thumbnail of FOTOGRAFI ARSITEKTUR PADA GEREJA SANTA MARIA DE FATIMA]](https://repository.polimedia.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Rena Arizka - 21310081 - LAPORAN TUGAS AKHIR Fotografi Arsitektur pada Gereja Santa Maria de Fati.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB)
Abstract
The Santa Maria de Fatima Church was built in 1954 by Jesuit priests from Mangga
Besar Parish. They wanted to spread Catholicism in Chinatown, Glodok. They
bought a plot of land and a house that used to be a captain's house. In 1955, the
house became a church. People often thought the Santa Maria de Fatima Church
was a temple. People thought the church was a temple because of its Chinese
cultural style. The Santa Maria de Fatima Church shows how Indonesian culture
is mixed with other influences. This writing aims to improve the visual aesthetics of
the Church of Santa Maria de Fatima through architectural photography. This
project requires several reference photographers who are experts in architectural
photography. This writing uses data collection techniques, including observation,
literature study, interviews, and trial photography. The implementation methods
include pre-production, production, and post-production. The author produced 15
photographic works with descriptions.
ABSTRAK
Gereja Santa Maria de Fatima dibangun sekitar tahun 1954 ketika para pater Yesuit
dari Paroki Mangga Besar memutuskan untuk mengembangkan misi mereka
dengan menyebarkan ajaran agama Kristen Katolik di kawasan Pecinan, Glodok.
Mereka mengakuisisi sebidang tanah beserta rumah yang sebelumnya merupakan
kediaman seorang kapitan dari kalangan bangsawan Tionghoa. Pada tahun 1955,
bangunan rumah ini secara resmi diubah menjadi gereja. Dalam penyebarannya,
Gereja Santa Maria de Fatima kerap di anggap sebagai kelenteng oleh masyarakat.
Faktor kesalahpahaman tersebut di sebabkan oleh bangunan gereja yang memiliki
ciri khas budaya Tionghoa. Gereja Santa Maria de Fatima merupakan perwujudan
inkulturas yang terjadi di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah menghasilkan
karya dengan menerapkan fotografi arsitektur pada Gereja Santa Maria de Fatima
dalam upaya meningkatkan estetika visual dan memberikan wawasan baru bagi
pembaca. Dalam penggarapan karya tugas akhir ini memerlukan beberapa acuan
fotografer yang memiliki keahlian pada fotografi arsitektur sesuai dengan konsep
yang diangkat. Penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
observasi, studi pustaka, wawancara, serta trial pemotretan. Adapun metode
pelaksanaan meliputi praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tugas akhir
ini, penulis menghasilkan 15 karya fotografi beserta deskripsi yang
menggambarkan segala hal terkait pada pemotretan dalam setiap karya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | 1. R. Sulistiyo Wibowo, M.Sn. ; 2. Laelatul Pathia, M.I.kom. |
Uncontrolled Keywords: | Church, Photography,Gereja, Santa Maria de Fatima, Fotografi |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 378 Pendidikan tinggi, unversitas 700 - Seni dan Rekreasi > 770 Seni fotografi, komputer, film, video > 770 Seni fotografi, komputer, dan sinematografi |
Divisions: | Jurusan Penerbitan > Program Studi Fotografi |
Depositing User: | Perpustakaan Polimedia |
Date Deposited: | 13 Mar 2025 03:10 |
Last Modified: | 13 Mar 2025 03:10 |
URI: | https://repository.polimedia.ac.id/id/eprint/633 |