PENGEMBANGAN MOTIF BATIK MINANG AKA CINO PADA BUSANA KERJA (STUDI KASUS: UMKM MINANGHANA)

Batik is an Indonesian cultural heritage that was officiallymrecognized by UNESCO in 2009. West Sumatran batik is characterized by natural motifs and Minangkabau gadang houses. One of the MSMEs that promotes Minang batik is Minanghana, where this MSME has problems in developing the aka cino motif so that this motif is less popular with consumers. The aim of the research is to create work clothes by developing batik with the aka cino motif combined with plain fabric for working women aged 21-25 years. In developing the aka cino motif, the author used motif stylization theory, where the motif underwent slight changes which were not much different from the original motif. The design method in this research uses a qualitative method with the Hasso Plattner Stanford design thinking model approach. In an effort to develop the aka cino motif, the author together with MSME Minanghana will create work clothes, using the aka cino motif by adding superior motifs from Minanghana. In developing the motif, the author used a stylization technique on the aka cino motif to become a new motif with an orderly placement and then applied it to more contemporary work clothes using a classic casual style, smart casual look, a combination of monochromatic colors and tints for working women aged 21-20. 25 years. The author hopes that work clothing designs will suit the needs of the target market, as well as provide innovative solutions and meet existing market needs.

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui secara resmi oleh UNESCO pada tahun 2009. Batik Sumatera Barat memiliki ciri khas motif alam dan rumah gadang Minangkabau. Salah satu UMKM yang mengangkat batik minang adalah Minanghana, dimana UMKM tersebut memiliki permasalahan dalam pengembangan motif aka cino sehingga motif tersebut kurang diminati oleh konsumen. Tujuan penelitian adalah menciptakan busana kerja dengan mengembangkan batik motif aka cino kombinasi kain polos untuk wanita pekerja usia 21-25 tahun. Dalam pengembangan motif aka cino penulis menggunakan teori stilasi motif, dimana motif tersebut mengalami sedikit perubahan yang tidak jauh berbeda dari motif asli. Metode perancangan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan design thinking model Hasso Plattner Stanford. Dalam upaya mengembangkan motif aka cino, penulis bersama UMKM Minanghana akan menciptakan busana kerja, menggunakan motif aka cino dengan menambahkan motif unggulan dari Minanghana. Dalam mengembangkan motif, penulis menggunakan teknik stilasi pada motif aka cino untuk menjadi sebuah motif baru dengan penempatan yang tertata dan kemudian diaplikasikan kedalam busana kerja yang lebih kekinian menggunakan style classic casual, smart casual look, kombinasi warna monokromatis dan tint untuk wanita pekerja usia 21-25 tahun. Penulis mengharapkan desain busana kerja yang sesuai dengan kebutuhan target market, serta memberikan solusi yang inovatif dan memenuhi kebutuhan pasar yang ada.