PERANCANGAN MOTIF WAYANG SHINTA DENGAN TEKNIK JUMPUTAN PADA BUSANA WANITA UNTUK UMKM IKATI

Ikati is a jumputan MSME that is experiencing boredom regarding its product collection, and the resulting jumputan motifs are experiencing monotonous motifs with competing brands. The aim of this research is to develop a jumputan motif with a Wayang Shinta motif. Previously, the partners had used a Wayang Srikandi motif in making ready-to-wear clothing that was more modern and innovative. The motif exploration used is the theory of motif placement using tie dye and baste techniques and using a type of natural indigo petarna dye extracted from plants, and this process is very important economically because blue dye was once rare. Jumputan is a technique for giving motifs to a cloth, which is done by traditionally. This research method is qualitative exploration using Hasso Plattner's design thinking, which consists of five stages: emphases, define, ideate, prototype, and test. The results of research on jumputan motifs with wayang motifs combined with kawung motifs using the jumputan technique by tying, stretching, and pulling. The product results are three looks of ready to-wear women's clothing with wayang motifs, which are produced based on design thinking stages starting from design analysis, making motifs, making patterns, patterning fabric using knitting techniques, cutting materials, sewing, and fitting to the photoshoot process, so it can be concluded that the development is based on Jumputan motifs can be created by collaborating with kawung batik motifs into ready-to-wear clothing products for women 25–30 years.

Ikati adalah UMKM jumputan yang sedang mengalami kejenuhan mengenai koleksi produk dan motif jumputan yang dihasilkan mengalami motif yang monoton dengan brand kompetitor. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan motif jumputan yang bermotif Wayang Shinta sebelumnya mitra sudah membuat motif Wayang Srikandi dalam Pembuatan Busana siap pakai yang lebih modern dan inovatif. Eksplorasi motif yang digunakan adalah teori penempatan motif dengan teknik jumputan ikat dan jelujur serta menggunakan jenis pewarna indigo pertama alami yang diekstrak dari tanaman, dan proses ini sangat penting secara ekonomi karena pewarna biru dulunya langka. Jumputan merupakan teknik pemberian motif pada sebuah kain yang dilakukan dengan mengikat kain Secara tradisional. metode penelitian ini adalah kualitatif eksplorasi dengan menggunakan design thinking Hasso Plattner terdiri dari 5 Tahap yaitu, emphitize, define, ideate, prototype dan test. Hasil penelitian motif jumputan dengan motif wayang yang digabungkan dengan motif kawung menggunakan teknik jumputan dengan cara diikat, dijelujur, dan ditarik. Hasil produk adalah 3 look Busana Wanita Siap pakai dengan motif wayang yang diproduksi berdasarkan tahapan design thinking dimulai dari analisis design, membuat motif, membuat pola, memotif kain dengan teknik jumputan, memotong Bahan, menjahit, fitting hingga proses photoshoot, sehingga dapat disimpulkan bawah pengembangan motif jumputan bisa dilakukan dengan mengkolaborasi motif batik kawung menjadi produk Busana siap pakai untuk wanita 25- 30 tahun.