PEMBUATAN DESAIN KARAKTER DAN CERITA PERSAHABATAN DENGAN PENDEKATAN INKLUSIF PADA FILM ANIMASI "SILENT BOND"

ABSTRAK

Representation in entertainment media, especially animation, plays a crucial role in reflecting the diversity of society. However, people with special needs often lack authentic and inclusive representation in character design for animation. Many of them are portrayed with shallow stereotypes or even overlooked. Therefore, this study aims to explore an inclusive character design approach and the creation of a friendship story in the short animated film Silent Bond, focusing on avoiding negative stereotypes and ensuring authentic representation.
The research methodology includes literature review, reference analysis, and direct application in the animation development process. The findings indicate that implementing inclusive character design enhances representation quality in animation, positively impacting audiences, especially those with disabilities. By adopting a more empathetic and accurate approach, animation can serve as a more inclusive medium and contribute to raising social awareness of diversity.

Representasi dalam media hiburan, khususnya animasi, memiliki peran penting dalam mencerminkan keberagaman masyarakat. Namun, orang berkebutuhan khusus sering kali kurang mendapatkan representasi yang autentik dan inklusif dalam desain karakter animasi. Banyak dari mereka digambarkan dengan stereotip yang kurang mendalam atau bahkan diabaikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan desain karakter inklusif dan pembuatan cerita persahabatan dalam film animasi pendek Silent Bond, dengan fokus pada menghindari steretotip negatif dan representasi yang autentik.
Metode penelitian yang digunakan mencakup studi literatur, analisis referensi, dan penerapan langsung dalam proses pengembangan animasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan desain karakter yang inklusif dapat meningkatkan kualitas representasi dalam animasi, memberikan dampak positif bagi penonton, terutama mereka yang berkebutuhan khusus. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih empatik dan akurat, animasi dapat menjadi medium yang lebih inklusif serta berperan dalam meningkatkan kesadaran sosial terhadap keberagaman.