PEMANFAATKAN FLORIOGRAFI DALAM PEMBUATAN DESAIN KARAKTER FILM ANIMASI “OXEYE DAISY” UNTUK MEREPRESENTASIKAN EMOSI

ABSTRACT
Emotion is an inseparable part of human life and cannot be strictly categorized as good or bad. One of the strongest emotions that arises from significant life events is grief, which emerges from the loss of a family member. Ignored grief can have negative consequences and even threaten a person’s life, making it important to raise awareness that grief is not a negative emotion to be avoided, but a meaningful experience that needs to be processed healthily. The animated film “Oxeye Daisy” was created to represent the process of accepting loss, based on Elisabeth Kübler-Ross’s Five Stages of Grief (DABDA) theory. The film utilizes floriography, or the language of flowers, to represent emotions of grief through character design. This study focuses on the process and outcomes of character design, as well as analyzing the strengths and weaknesses of using floriography to depict grief. Flower selection was conducted through literature review, media observation, and questionnaires to ensure relevance to the theme and contemporary public perception. The results are expected to deepen visual meaning, strengthen emotional characterization, and enrich the aesthetic approach to animated character design.
Keyword: Character Design, Floriografi, 5 Stages of Grief

ABSTRAK
Emosi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan tidak dapat dikategorikan secara mutlak sebagai emosi yang baik atau buruk. Salah satu emosi kuat yang muncul akibat peristiwa besar dalam hidup adalah duka (grief), yang timbul karena kehilangan anggota keluarga. Duka yang diabaikan dapat berdampak negatif dan bahkan mengancam kehidupan seseorang, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran bahwa grief bukanlah emosi negatif yang harus dihindari, melainkan pengalaman bermakna yang perlu diolah secara sehat. Film animasi “Oxeye Daisy” dibuat sebagai representasi dari proses penerimaan kehilangan dengan mengangkat teori Five Stages of Grief (DABDA) oleh Elisabeth Kübler-Ross. Film ini memanfaatkan floriografi atau bahasa bunga untuk merepresentasikan emosi kedukaan melalui desain karakter. Penelitian ini berfokus pada proses dan hasil desain karakter, serta analisis kelebihan dan kelemahan penerapan floriografi dalam menggambarkan emosi duka. Pemilihan bunga dilakukan melalui studi literatur, observasi media, dan kuesioner agar tetap relevan dengan tema serta persepsi masyarakat masa kini. Hasilnya diharapkan dapat memperdalam makna visual, memperkuat karakterisasi emosional, dan memperkaya pendekatan estetika dalam desain karakter animasi.
Kata Kunci: Desain Karakter, Floriografi, 5 Stages of Grief